Senin, 13 Juni 2011

Diantara Penggal Nafas Terakhir


Hari ini jujur saya mendapati diri seperti 6 tahun yang lalu dimana saya harus mengejang dan berpikir kosong selama 2 jam penuh untuk memilih di antara hidup dan mati. Saya tidak habis pikir kenapa saya diserang seperti ini. Ini perbuatan hina dan layak dikategorikan perbuatan setan. Setan pun masih bisa diajak baik hanya karena ulah pikiran manusia busuk (setan) saja yg akhirnya saya benar-benar merasakan bagaimana sakitnya saat itu.
Berawal dari hari Sabtu ketika saya bersama anak-anak Jurnalistik membahas mengenai agenda dan program ke depannya. Disela membahas itulah ada keinginan beberapa anak Jurnalistik yang ingin mengetahui sejarah berdirinya SMA Negeri 22 Surabaya. Sebagai guru sejarah tentunya saya harus menjelaskannya seperti apa adanya tanpa tendesi apapun. Tiba-tiba salah seorang siswa merasa kepalanya pusing dan berat akhirnya di ogah-ogahan (tiduran) di meja kelas. Cerita terus berlanjut, dan apa yang ditakutkan terjadi….sosok besar ada disebelah kanan saya, namun saya memintanya untuk tidak mengganggu kami, karena kami pun tidak mengganggu dia. Dan saya meminta menyudahi saja pembicaraan mengenai sejarah Smadda. Anak yang sakit kepala itu tadi rupanya pindah tempat dan mendekati saya….kok malah saya yang akhirnya ikutan sakit kepala. Wah udah g beres ini…ok sudah saja ya….kita berdoa dan pulang.

Sakit kepala yang saya anggap sebagai migrain biasa itu ya saya obati menggunakan obat sakit kepala (poldanmix) dan selang beberapa jam agak enak an. Saya tidak punya negatif thinking apapun saat itu. Saya jalani hari apa adanya, namun setiap saya berjalan seakan ada yang mengikuti saya di samping saya. Wak kok gini ya….menakutkan. Terlebih ketika malem minggu tat kala perut kosong (karena tidak ada makanan di rumah) dan saya harus njajan di luar, saya sering melihat orang memandangi saya dengan wajah yg tidak wajar atau aneh. Ah itu cuman perasaan saya saja kali ya…(pikir saya seperti itu waktu itu).  Dan saya masih tidak merasakan atau berpikiran yang aneh-aneh.
Keesokan harinya (hari minggu) saya bergoes-goes ria meski berangkat abis shubuhan dan masih gelap saya mencoba mengayuh sepeda adik (pinjem) ke Bukit Mas dan puter ke Ngesong. Cukup kringetan juga …eh saya lupa kalo siang harinya kudu mendatangi rapat panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) bersama lurah dan RW se-Balas Klumprik. Yah bener dech…akhirnya saya lemes waktu mengikuti rapat, bahkan harus dibangunkan Pak Adi karena ketiduran di meja ruang kelas yg pada hari sabtu nya di gunakan anak Jurnalis dan saya bercerita mengenai sejarah Smadda.
Apakah ini kebetulan belaka….? Apakah hanya kecapek an saja ? Tapi saya akhirnya menemukan garis merah dari beberapa peristiwa aneh ini….yaitu sorot mata tajam seseorang ketika saya akan parkir. Orang yang biasanya senyum dan menyapa saya kok pada hari itu malah memandang tubuh saya bukan mata saya….apakah anda mencari dan mengecek kalo saya kena sihir anda ?
Minggu malam kepala saya seperti ditusuk-tusuk paku di bagian kiri. Saya kira cuman migraine saja. Eh keesokan harinya (hari ini, Senin) migraine itu tidak hilang juga. Otomatis saya hanya tidur 3 jam dan harus sholat dengan menahan sakit yg berat. Disekolah, saya mencoba mencari tau apa yg mengenai diri saya ini…..saya membagi kertas hasil nilai semester 2 ke tiap kelas X. Sambil membagi saya mencoba melihat ke beberapa arah dan benar saja di ruang yg hari sabtu itu, masih ada sosok besar dan malah secara batin meminta saya menyerahkan anaknya. Lho opo iki….kok gak jelas gini…maskudnya apa ?
Saya mencoba mencari seseorang, Alhamdulillah Riant yg terlambat masuk kelas saya hadang….saya bertanya “Kamu liat apa di bagian kiri wajah saya ?” dan Riant dengan menunduk menjawab “Yang kemaren pak ngikuti bapak”….Oh jadi kepala saya sakit g karuan ini karena saya diikuti toh.
Saya mencoba menetralkan menggunakan garam….saya cabut ternyata tidak mau keluar. Saya Tanya sama Bu Wido, “Bu liat apa di pipi saya?”….lantas beliau menjawab “walah gpp mek nempel tok kok”….Nempel  aja sakitnya seperti ini…lha kalo bener-bener masuk seperti apa, itu perasaan saya. Tanpa buang waktu lagi ….saya menuju rumah dan meminta bantuan Paman.
“Lho kenek maneh….halah wong e pancet sing nyawur”….itulah kata-kata pertama yg saya dapatkan dari Paman saya. Saya semakin yakin apabila memang orang tersebut yang selalu memasang “ranjau” di Smadda. Pengen bukti ? ketika “sesuatu” yng nempel di tubuh saya dikeluarkan dan kembali ke yg ngirim…eh selang 1 menit HP saya berbunyi dan orang tersebut pura-pura meminta nomor seseorang katanya dia tidak punya. Yah udah saya kirim nomornya.
Pak….saya tau anda di suruh. Tapi yo jangan hanya karena uang 50 ribu anda seperti itu. Anda g tau gimana sakitnya tadi ketika saya harus mengejang sampai 2 jam tahan nafas untuk membersihkan roh-roh yang anda kirim ke saya. Meski tidak semuanya itu ditujukan ke saya. Tapi saya minta CUKUP pak hentikan perbuatan SETAN anda. Orang yang menyuruh anda untuk membuat sekolah ini tidak nyaman tolong jangan dibantu lagi. Sudahlah….saat ini saya mungkin hanya mengcover dengan menulis….kalo nanti ada orang lain yang tidak terima….apa mau Smadda dijadikan ajang perang SETAN seperti itu. BMP telah menjadi saksi kalo “ranjau” anda mengenai banyak siswa….apakah anda mau bertanggung jawab kalo ada siswa yng sampai mengalami hal seperti saya ?
INGAT di dunia ini ada hukum karma dan kepercayaan saya mengatakan bahwa NANTI pasti ada BALAS anya. Balasan itu mungkin tidak ke anda tapi ke keluarga anda.
Saya berharap anda mau menyudahi semua ini….
Sebelum ada korban sia-sia lainnya……
Dan …..sebelum anda menyesal tapi sudah di dalam kain kafan.

-Aries-
Senin, 13 Juni 2011
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

2 komentar:

  1. kyaknnya angker banget smadda pak ?
    apa di usir atau minta bantu pengusir hantu aja pak biar bersih ?

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan diatas....
Terima kasih buat koment anda...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...