Minggu, 12 Juni 2011

Kantin Ku Sayang....Kantin Ku Malang


Kantin? Dengar namanya ada udah kebayang deh, gimana nikmatnya makan makanan disana sambil kumpul bareng temen – temen. Tapi,  selain beli makanan, makan bareng, dan ngerumpi bareng dikantin, kalian tau gak sih  hal – hal menarik seputar kantin sekolah kita. So, dari pada kelamaan langsung kita simak aja  yang satu ini.
Sekolah kita, SMAN 22  surabaya yang berdiri pada tahun 1994  diatas tanah yang kurang lebih luasnya satu hektar ini, telah mempunyai kantin sejak tahun yang sama dengan didirikannya sekolah. Tentu saja keadaan Kantin pada waktu itu tak seperti kantin kita yang saat ini. Yang pastinya lebih kecil dan lebih sepi, karena pada awal tahun pembelajarn baru saat itu kantin sekolah hanya dihuni ( nah loh,dihuni ? kayak hantu aja Heheheh) oleh satu orang penjual. Coba tebak siapa? Beliau akrab dipanggil  “ Emak”.  Dan hebatnya, warung Emak (yang ketika ditanya nama warungnya mengatakan “ enggak tau”) itu sampai sekarang masih mampu mempertahankan eksistensinya.
Selain info seputar tahun berdirinya sekolah dan pelopor penjual di kantin sekolah, kita juga akan membahas tentang keadaan kantin sekolah kita yang baru. Sebelumnya letak kantin yang lama berada di tempat yang sekarang dijadikan tempat parker siswa kelas X dan XI. Kantin  baru dioperasikan  pada bulan maret 2010, lokasi kantin baru tepat di sebelah perpustakaan baru. (Wah, pada serba  baru semua nih,hehehe)


Dengan harga sewa Rp.3.500.000 per tahunnya, yang dapat  dicicil dua kali dalam satu tahun. Jadi, pembayaran cicilan tsetiap enam bulan sekali. Selain uang sewa, setiap hari penjual di kantin juga dikenakan anggaran Rp. 3000 per- hari.
Harga sewa kantin yang tinggi ini sempat meresahkan penjual di kantin lama. Dengan kenaikan harga sewa yang sekitar 7 kali lipat harga semula. Harga sewa tempat dikantin lama Rp. 500.000 per tahun. Dan uang anggaran senilai Rp. 3000 per – harinya.
Wow…!!! .
Makannya guys, kita gak perlu bertanya-tanya ataupun protes  tentang kenaikan harga makanan dikantin sekolah kita. Para Penjual di kantin hanya berusaha menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan mereka dalam berdagang.
Tapi kenaikan harga sewa tersebut juga seimbang dengan fasilitas yang di dapatkan di kantin sekolah kita yang baru. Yang pasti, kantin yang baru tempatnya lebih bagus,lebih bersih, lebih nyaman, dan tempat duduk untuk siswa-siswi nya lebih banyak. Sehingga mampu menampung pembeli dan pengunjung kantin yang lebih banyak.dengan fasilitas yang sedemikian rupa, maka pedagang akan memilikipeluang yang lebih besar untuk menjual daganganya.
Kalau bahas masalah kantin nih, keliatannya belum lengkap kalau kita gak bahas menu makananya juga. Saat ini Menu makanan yang paling terkenal dari kantin sekolah kita ialah “ Ayam Kremes”  yap, ayam kremes. Karena rasanya yang gurih dan lezat ini, banyak siswa yang mengidolakan ayam kremes. Wah medikreda yakin nih, sobat medikreda udah pada ngiler ngebayanginya ….hehehe.
Menu ayam kremes yang disediakan di warung yang bernama sama dengan nama menu makananya itu, mematok harga Rp. 5000 per  porsinya.  Setiap harinya warung ayam kremes ini menyediakan kurang lebih sekitar  50 porsi per hari.  Tapi selain ayam kremes, di kantin sekolah kita juga terdapat banyak nama kualitasnya masing – masing pastinya. Sesuai dengan selera penikmat.
Dan  Untuk menu jajanan favorit siswa, kita bisa beri award-nya  kepada  “cireng” . makanan yang praktis dan enak yang mudah di dapatkan ini, bisa kita kategorikan sebagai jajanan yang paling di sukai siswa, karena terbukti cireng sangat limited edition untuk di dapatkan setiap waktu  istirahat ke-dua atau ketika pulang sekolah.
Hem ,tapi kurang lengkap juga nih kalau kita bicarain kantin Cuma sebatas lokasi,penjual,dan makananya tanpa “sang pembeli”. Siapakah para pembeli itu ? Kita pastinya, dan ada sebagain dari staf guru dan warga sekolah. “ enak sih makan dikantin, lebih praktis dan cepat saji. Selain itu harganya juga standart.”  Kata seorang siswa yang bernama Nancy kelas X-7 ketika kami tanyai bagaimana rasanya setiap hari makan di kantin. Dan setiap pro pasti ada kontra. Pendapat yang berbeda  datang dari orang yang berbeda pula. Kali ini yang Tim Red wawancarai adalah murid yang lebih senang Mbontot (membawa bekal) dari pada makan makanan dikantin.  “ lebih enak bawa makanan sendiri, selain untuk mnghemat biaya, kebersihan dan kesehata makanan juga lebih terjamin.” Jawab siswi yang benama meindy kelas X-5 ketika di temui di kantin sedang menemani temanya membeli makanan.
Yang jelas Masing – masing orang punya pendapat sendiri dengan selera makannya. Dan untuk harga maupun tempat makannya, itu juga kembali lagi ke selera pembeli. (erisa, red)
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan diatas....
Terima kasih buat koment anda...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...