Senin, 13 Juni 2011

Profil ARCI Smadda


ARCI SMADDA atau singkatan dari Arek Cinematografi SMA Negeri 22 Surabaya. Berawal dari keinginan sebagian kecil siswa SMA Negeri 22 Surabaya untuk membuat sosiodrama untuk pelajaran sosiologi, selanjutnya mereka menempa diri untuk mencintai cinematografi. Berdiri sekitar tahun 2006 Cinematografi SMA Negeri 22 Surabaya yang dikenal dengan singkatan ARCI SMADDA (Arek Cinematografi SMA 22 Surabaya) terus berani dalam berkreasi, akhirnya dibentuklah wadah ekskul Cinematografi di sekolah ini.
Beberapa pijakan awal yang meronai perjalanan cinematografi ditandai dengan hasil produksi film indie dan prestasi. Ditempa dengan berbagai dasar-dasar produksi film hingga manajemen perfilman, para anggota cinematografi semakin terampil dalam memproduksi sekaligus mengorganisir manajemen film indie.

Pelatihan pembuatan scenario, pengenalan alat hingga proses produksi dilapangan sampai tahap editing dan finishing telah menjadi materi wajib yang harus dilahap oleh anggota ekskul cinematografi. Hasil kerja mereka pun sungguh memuaskan. Dalam durasi tahun 2006 hingga 2008 atau sekitar 2 tahunan cinematografi  SMA negeri 22 Surabaya telah memproduksi 7 karya film indie dengan berbagai jenis genre.
Mulai film percintaan yang menjadi trend hingga action humor dan horor. Sebut saja karya pertama mereka yaitu “Virus Cinta” yang di bulan-bulan selanjutnya dilanjutkan pembuatan secuelnya yaitu “Virus Cinta 2”. Bahkan film Virus Cinta 2 mendapatkan apresiasi juara 3 dalam festival film indie jakarta waktu itu. Film ketiga yang dibuat adalah “Cermin U-Sang Puteri” yaitu film horor yang mengambil setting di sekolah. Dilanjutkan proses produksi film “Unique Love” yang menjadi karya mereka.
Ditahun 2008 karya ARCI Smadda semakin berkembang dan memberanikan diri untuk membuat film dengan genre drama islami yang mengambil sumber cerita dari permasalahan keluarga, film itu adalah “Hitam Putih Fitri”. Film ini diikutkan lomba dan alhamdulillah berhasil menjadi yang terbaik di festival film indie jakarta.
Meski beberapa lomba yang kami ikuti bertaraf internal dan regional namun sudah menjadi bukti bahwa keberadaan cinematografi telah diakui kualitasnya oleh masyarakat luar dan hal itulah yang menjadi acuan bagi kami untuk terus mengasah diri dalam meningkatkan kualitas produksi film indie. Dan film-film lain yang berhasil dibuat adalah “Telat” dan “Eks Or Next” yang keduanya diproduksi di tahun 2008.
Ditahun 2009 semakin banyak karya dari ARCI Smadda, diantaranya “Tragedi Bolot”, “Cinta Yola”, dan “Batal Menang”, ketiga film tersebut menunjukan bahwa kreatifitas ARCI Smadda masih tetap membara.
Dan di awal tahun 2011 sekali lagi ARCI Smadda membuat gebrakan dengan menempatkan 2 film nya “BUnga Datang Cinta Pergi” dan “Nggilani” menempati singgasana terhormat dalam festifal film indie tahunan di Jakarta. Film terbaru yang diproduksi adalah “Ketika Semua Harus Berakhir” menjadi pembuktian anak Smadda tetap dalam jalur prestasi dan akan tetap berproduksi.
Majulah terus dunia film indie, majulah cinematografi…..dengan ide dan ketulusan hati kami akan terus berproduksi…bikin film indie…terima kasih.
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar untuk tulisan diatas....
Terima kasih buat koment anda...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...